Selasa, 04 Februari 2014

Dompet Dhuafa Banten Bangun Rumah Baca untuk "Sanja"

Diposting pada label: , ,

Sanja (14 th), salah satu anak-anak yang menjadi pemulung di usia sekolah.
Sanja namanya. 14 tahun usianya saat ini, usia yang semestinya Sanja kecil tengah menikmati indahnya masa-masa bermain dan belajar. Tapi siapa sangka, tak ada istilah “bermain” dalam kamus kehidupan Sanja.

Rongsokan. Kata itulah yang sering berlompatan dari bibir Sanja dan kawan-kawannya, sembari bergurau. Tapi Sanja pun tak mau memungkiri, dari rongsokan jugalah dia berani bermimpi bisa membeli sepatu baru, bercita-cita menjadi dokter.

“Malah seneng bisa bantuin orangtua, bisa nabung buat beli sepatu,” ujarnya malu-malu. Tapi Sanja tetap tak mampu menyembunyikan bangga yang memancar dari bola matanya karena bisa membantu orangtua, juga dari senyum tipis yang menghias bibir keringnya, ketika ngobrol dengan Dompet Dhuafa Banten, Senin (4/2/2014).

Sanja adalah salah satu anak pemulung yang akan mendapat bantuan sosial dari Dompet Dhuafa Banten. Optimis! Kata itulah yang menguatkan tekad Dompet Dhuafa Banten segera merealisasikan pembangunan rumah baca untuk Sanja dan kawan-kawan pemulungnya. Seperti optimisnya Sanja menatap masa depannya. “Saya pengin jadi dokter, Kang,” ucap Sanja malu-malu ketika ditanya tentang cita-citanya. Sanja dan kawan-kawannya sepertinya tidak main-main dengan cita-cita mereka. Pagi hingga siang, mereka berperan sebagai siswa di sekolah dan tengah hari berganti peran menjadi pemulung di Pasar Rau Serang, begitu setiap hari. “Hari Minggu tetep mulung, bisa dari pagi, dapatnya lebih banyak,” cerita Sanja.

Ketika kemarin DD Banten menemui mereka di lokasi usaha jual-beli limbah, Pasar Rau, tempat Sanja menukarkan hasil jerih payahnya dengan beberapa lembar rupiah, Sanja dan kawan-kawan tampak antusias mendengar kabar rumah baca yang akan dibangun untuk mereka.

Begitupun dengan Nia, pengelola usaha jual-beli barang bekas yang sudah hafal dengan wajah-wajah Sanja dan kawan-kawannya, mengungkapkan syukur atas rencana DD Banten. “Alhamdulillah, saya sangat senang mendengar rencana DD Banten. Saya mendukung sekali. Karena usia mereka adalah usia menuntut ilmu, usia untuk belajar, tapi perjalanan hidup kita tidak bisa tolak, ya, mereka mau tidak mau harus membantu orangtua,” ujar Nia. Nia berharap, rumah baca untuk Sanja dan kawan-kawannya segera terealisasi.

Pembangunan rumah baca ini adalah satu Program Pemberdayaan DD Banten bidang pendidikan yang didanai dari donasi zakat, infak, sedekah, dan wakaf. DD Banten senantiasa mengajak masyarakat untuk peduli sesama dengan menyalurkan zakat, infak, sedekah, dan wakafnya melalui Dompet Dhuafa. [ddbanten/iwan]

0 komentar:

Posting Komentar

Berita Terbaru