Senin, 10 Maret 2014

Uun Fitriyani; Setidaknya Mereka Lebih Optimis Memandang Masa Depan

Diposting pada label:

Uun Fitiyani, Volunteer DD Banten
Ada banyak alasan seseorang mau menjadi volunteer, misalnya atas dasar keinginan mencari pengalaman, memperbanyak teman, penyaluran hobi, jalan-jalan, sampai pada alasan penggilan hati. Demikian pula halnya dengan Uun Fitriyani, volunteer Dompet Dhuafa Banten yang saat ini menyibukkan dirinya menjadi pengajar di Lapak Inspiratif Dompet Dhuafa Banten. 

Lapak Inspiratif adalah salah satu program pemberdayaan Dompet Dhuafa Banten bidang pendidikan yang memberikan pembinaan dan pembelajaran kepada sekira 20 anak pemulung usia sekolah.

Uun mengaku, kehadirannya sebagai salah satu pengajar bagi anak-anak pemulung ini adalah atas dasar panggilan hatinya untuk serah terima inspirasi.

“Saya udah pernah ngajar di sekolah formal yang tentunya bertemu dengan siswa yang memang berniat untuk sekolah. Tapi di sini saya berhadapan dengan anak-anak pemulung, saya harus mengerahkan diri saya untuk ‘menyentuh’ mereka. Saya ingin sekali menginspirasi mereka, dan saya juga menerima inspirasi dari mereka, ” ujar dara kelahiran Malingping ini.

Uun pun menambahkan bahwa baginya menjadi pengajar adalah sebuah bentuk investasi masa depan untuk bangsa. “Kalau turun ke lokasi bencana udah sering banget, tentu rasanya berbeda dengan turun ke Lapak Inspiratif, di sini saya memberikan bantuan untuk masa depan bangsa, ya, paling tidak saya ingin berpengaruh untuk adik-adik di sini, mengubah pola pikir mereka tentang pendidikan,” kata Uun saat berbincang dengan Dompet Dhuafa di hari syukuran pembukaan Lapak Inspiratif, Minggu (9/4).

Di pertemuan kesepuluhnya dengan anak-anak pemulung, Uun merasakan betul betapa pentingnya keberanian untuk bercita-cita ditanamkan pada anak-anak bangsa ini. Uun memandang, pola pikir anak-anak money oriented harus kembali dilebur bahwa selain mencari uang mereka pun harus memiliki cita-cita. Kerasnya kehidupan di pasar (tempat anak-anak memulung. red) membuat pola pikir “serba uang” ini melekat cukup kuat.

“Usia mereka adalah usia untuk bercita-cita, usia untuk memiliki mimpi, itulah yang kami coba ajarkan di sini. Saya ingin sekali memutus mata rantai pemulung di keluarga adik-adik Lapak inspiratif, sebab saat ini, di antara mereka ada yang menjadi pemulung satu keluarga,” kata mahasiswi IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten ini. Uun berharap, kehadirannya di Lapak Inspiratif bukan sekadar mengajar, tetapi ada value yang ingin dia tanamkan kepada anak-anak pemulung agar mereka berani bercita-cita. “Setidaknya mereka lebih optimis memandang masa depan yang lebih cerah,” imbuh Uun. [DD-Chogah/ft. Chogah]

Kegiatan di Lapak Inspiratif Dompet Dhuafa Banten


0 komentar:

Posting Komentar

Berita Terbaru