Rabu, 29 Oktober 2014

Dompet Dhuafa "Membuka Mata Hati" Sampai ke Ujung Kulon

Diposting pada label:

Masyarakat Tunggal Jaya, Ujung Kulon, menerima bantuan keranda dari Dompet Dhuafa.


PANDEGLANG, DDBanten — Melayani masyarakat dengan keikhlasan dan menyaksikan kebahagiaan para penerima manfaat adalah kepuasan batin yang selalu ingin dicapai oleh para amil Dompet Dhuafa. Dengan niat menebar manfaat, tim Dompet Dhuafa Banten dan Badan Pemulasaran Jenazah (Barzah) Dompet Dhuafa menyalurkan bantuan keranda dan pakaian layak pakai di Kp. Cipining, Desa Tunggal Jaya, Kec. Sumur, Pandeglang, Banten, (23/10).

Desa Tunggal Jaya adalah salah satu desa terujung di bagian barat pulau Jawa yang berada di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Meski harum dengan potensi wisatanya, namun akses menuju wilayah Banten Selatan itu tak seharum nama Ujung Kulon yang telah masyur sejak lama. Para amil Dompet Dhuafa harus menempuh kurang-lebih 6 jam perjalanan dari Kota Serang. Kondisi jalan yang berlubang serta berliku dan penuh turunan-tanjakan menjadi tantangan para amil dalam mencapai tujuan mulia untuk bertemu dan membantu masyarakat Tunggal Jaya.

Bantuan keranda dinilai sangat tepat, pasalnya masyarakat desa ini masih menggunakan batang pisang untuk kegiatan memandikan jenazah ketika ada warga desa yang meninggal.

“Selama ini kami masih menggunakan gedebong pisang, kalau musim panas, nyari gedebong agak susah,” ungkap Hasan Basri, salah satu tokoh masyarakat Desa Tunggal Jaya.

Dengan bantuan keranda dengan material stailess, diharapkan masyarakat dapat membantu masyarakat. “Alhamdulillah, tadi udah diajarin cara ngegunainnya sama ustadz. Alat ini insya Allah akan sangat bermanfaat bagi kami, juga bagi saudara-saudara kami di desa lain yang bila ada kemalangan bisa menggunakan alat ini,” tutur Hasan dalam logat Sunda Banten.

Dompet Dhuafa Banten juga menyalurkan 50 pasang pakaian, beberapa di antaranya berupa seragam sekolah untuk anak-akan yatim dhuafa. Ke depannya, Dompet Dhuafa Banten akan terus berupaya melayani masyarakat dhuafa salah satunya pengoptimalan layanan pemulasaran jenasah 24 jam.

Program-program pelayanan yang diberikan Barzah di antaranya Layanan Antar Jemput Jenazah, Quick Respon, Pelatihan Pengurusan Jenazah, dan Santunan Paket Kain Kafan. Barzah melayani hingga ke seluruh provinsi di pulau Jawa dan wilayah Lampung.

“Selain dari pulau Jawa dan wilayah Lampung, kita tidak bisa meng-cover, karena jangkauan jarak jauh yang memakan waktu yang lama ini tidak baik untuk kondisi jenazah,” ujar Ustadz Madroi, Manajer Program Barzah Dompet Dhuafa.

“Jadi, bagi warga Banten yang kesulitan dalam memulangkan jenazah dari Rumah Sakit karena terkendala jarak dan biaya ambulans, silakan menghubungi Barzah Dompet Dhuafa, insya Allah kita akan bantu,” tambah Madroi.

Madroi berbagi cerita mengenai pengalaman dan suka dukanya bersama tim Barzah saat menjalankan program-program Barzah. Pengalamannya saat bersama tim menjalani program Layanan Antar Jemput Jenazah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), terlihat banyak sekali keluarga menangis histeris hingga ada yang pingsan karena saat keluarganya meninggal dunia, biaya antar jenazah dengan menggunakan ambulan rumah sakit sangat mahal, apalagi jika jenazah diantar ke kampung halamannya.

“Biaya ambulans ternyata sampai lebih dari Rp 4 juta, sedangkan ia orang tak mampu, ditambah lagi dengan biaya beban ambulans. Alhamdulillah mereka juga tahu ada akses meminta layanan kita, dan kita datangi Itu kita gratiskan, sampai ke kampung halaman,” jelasnya.

Terlepas dari pengalaman tersebut, Madroi bersama tim lainnya merasa sangat bahagia dan tak ada beban dalam menjalankan tugas tersebut. Menyampaikan amanah dari dana yang diberikan donatur kepada Dompet Dhuafa untuk menjalani program Barzah merupakan nikmat tersendiri.

“Menjalankan program Barzah Dompet Dhuafa juga merupakan ibadah, artinya kami sangat senang membantu sesama dan menyampaikan amanah donatur,” ungkapnya.

Sebenarnya, program yang mulai berjalan pada 2012 ini tidak menyasar orang miskin saja. Kaum berpunya pun dapat memanfaatkan layanan ini, mulai dari memandikan, mengkafani, menyalatkan hingga pemakaman. Hal ini didasari di kawasan perkotaan seperti Jakarta, masih banyak masyarakat yang bingung bagaimana memperlakukan keluarganya yang wafat secara Islami. Namun, jika mereka ingin berinfak melalui Dompet Dhuafa tentu akan diterima sebesar apapun, alias tidak ada tarif. [*]

0 komentar:

Posting Komentar

Berita Terbaru