SANJA namanya. Orangtuanya memberi nama yang begitu singkat. “Biar diingetnya
gampang, Kang,” ujar bocah 14 tahun itu ketika Dompet Dhuafa Banten (DD Banten)
menjumpainya usai memulung di kawasan Pasar Rau, Serang, Banten.
Di
usianya yang masih mentah, mestinya Sanja kecil tengah menikmati masa-masa
bermain dan belajarnya. Namun apa daya, keadaan ekonomi keluarga memaksa Sanja
dan sejumlah teman-temannya untuk membuang jauh-jauh hasrat bermain seperti
anak-anak lain. Setiap pulang sekolah, Sanja harus bersiap-siap menyandang
karung goni dengan sebuah pengait besi di tangan, berburu rezeki di tengah
pasar, mengumpulkan gelas-gelas plastik yang nantinya akan ditukarkan dengan
beberapa lembar rupiah.
Rongsokan.
Kata itulah yang sering berlompatan dari bibir Sanja dan kawan-kawannya, ketika
mereka berkumpul usai memulung, bergurau sekadar menghilangkan penat. Tapi
Sanja pun tak mau memungkiri, dari rongsokan jugalah dia berani bermimpi bisa
membeli sepatu baru dan bercita-cita menjadi dokter.
“Malah seneng bisa bantuin orangtua, bisa
nabung buat beli sepatu,” ujarnya malu-malu. Sanja tetap tak mampu
menyembunyikan bangga yang memancar dari bola matanya karena bisa membantu
orangtua, juga dari senyum tipis yang menghias bibir keringnya.
DD
Banten berusaha menyalurkan donasi zakat dan infak yang dihimpun dari
masyarakat untuk disalurkan melalui program-program pemberdayaan yang tepat
sasaran, salah satunya mendirikan Lapak Inspiratif untuk anak-anak
pemulung usia sekolah di kawasan Pasar Rau, Kota Serang. Lapak Inspiratif adalah
program pemberdayaan bidang pendidikan berupa rumah baca dan pembinaan untuk
sekitar 20 anak-anak pemulung usia sekolah.
Sanja
adalah salah satu anak pemulung yang akan mendapat bantuan sosial dari DD
Banten. Mereka, anak-anak bangsa ini pun berhak untuk masa depan yang gemilang.
DD Banten memberikan bantuan beastudi yang akan mereka terima setiap bulannya
untuk meringankan biaya sekolah mereka. Di samping itu, mereka juga dibina oleh
para volunteer DD Banten setiap akhir
pekan.
Hingga
pekan ketiga berjalannya kegiatan di Lapak Inspiratif, terlihat banyak
perubahan pada anak-anak binaan ini. Salah satunya Sanja, dia terlihat lebih
bersih dan rapi saat datang ke lapak.
“Hari
ini kan mau belajar, jadi biar belajarnya enak, harus bersih,” ujarnya dengan
lugu.
Di Lapak
Inspiratif, anak-anak ini dibekali dengan pembelajaran Al-Quran, penanaman
karakter islami, pemberian motivasi, serta menyediakan rumah baca untuk mereka.
Nurutiah,
salah seorang pengajar menyampaikan, Lapak Inspiratif hadir untuk
mengubah paradigma mereka bahwa selain bekerja mereka juga perlu belajar.
“Mereka
udah merasakan nikmatnya nyari uang sehingga ada yang putus sekolah, semoga
dengan adanya Lapak Inspiratif ini, adik-adik yang putus sekolah kembali
bersemangat untuk menuju bangku belajarnya,” harap Nur.
Kepala
Cabang DD Banten Imam Baihaqi menuturkan, dengan mengusung tagline “Mendulang Asa Menggapai Mimpi”,
di Lapak Inspiratif mereka diajarkan untuk berani bermimpi.
“Teman-teman
volunteer akan membantu anak-anak ini untuk kembali berani menatap masa depan
yang lebih baik. Sebab, kelak bangsa ini akan ada di tangan mereka. Kita pacu
semangat mereka untuk berani bercita-cita. Ketika cita-cita itu ada, mereka pun
akan berusaha untuk mewujudkannya. Dan setiap usaha yang serius pasti ada hasil
yang serius juga,” papar Imam.
Iman
menambahkan, DD Banten selalu berupaya menyalurkan donasi masyarakat melalui
program-program pemberdayaan yang disesuaikan dengan karakter kebantenan.
“Program-program
yang dibuat Dompet Dhuafa Banten selalu berorientasi pada karakter lokal.
Sebisa mungkin program-program yang ada tepat guna dan tepat sasaran, sehingga
masyarakat Banten merasakan langsung manfaatnya,” imbuhnya.
[DD-Chogah]
0 komentar:
Posting Komentar