JAKARTA, DDBanten - Presiden Direktur Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini melakukan kunjungan ke Inggris dan Jerman selama sepekan, akhir Maret lalu. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperluas jaringan internasional.
“Tujuan utamanya, D D ingin memperluas jaringan kerjasama di Eropa,” terang Ahmad Juwaini.
Ia menuturkan, penawaran kerjasama yang nantinya akan diperluas terkait dengan penyelenggaraan beasiswa untuk jenjang magister. Selain itu, dalam kunjungan tersebut juga sekaligus mempelajari negara daerah mana yang paling tepat untuk membuka cabang DD di wilayah Eropa.
“Jadi ada 2 misi, pendekatan beasiswa dan lihat-lihat kemungkinan membuka cabang DD di Eropa. Baik di Inggris maupun di Jerman,” jelasnya.
Selama sepekan di Inggris, Ahmad berkunjung ke Durham University dan Oxford University untuk membicarakan tujuan utama DD berkunjung. Di sana, ia bertemu dengan pihak universitas dengan ditemani Ganjar Widhiyoga, alumni Beastudi Etos DD yang sedang mengenyam pendidikan tingkat magister di Durham Universitas.
Selama di Durham University, Ahmad berdiskusi mengenai model kerjasama, layanan-layanan yang nantinya akan didapatkan bila DD menjalin kerja sama, kemudian pembiayaan yang mungkin didapatkan.
Saat berkunjung ke Oxford University, kegiatan yang dilakukan sama halnya dengan yang dilakukan di Durham University. Mendiskusikan hal yang sama, menyampaikan keinginan DD tentang kemungkinan-kemungkinan yang bisa dilakukan.
“Pergi ke Oxford University misinya sama. Karena sebelumnya pihak Oxford pernah bertemu saya di Jakarta,” cetusnya.
Perjalanan berlanjut ke Newcastle, Inggris untuk bersilaturahmi dengan Komunitas Muslim Indonesia di sana. Dalam kunjungannya tersebut, ia diminta untuk presentasi terkait dengan DD dihadapan komunitas di sana.
“Sambil memperkenalkan DD, saya menceritakan sejarah, program-program yang dijalankan oleh DD,” jelasnya.
Menurutnya, respon positif begitu terlihat setelah ia mempresentasikan tentang DD. Komunitas muslim tersebut menyambut baik, saat Ahmad membicarakan misi-misinya terkait kunjungannya ke wilayah Eropa.
“Mereka juga mau mendukung bahkan menawarkan bantuan, bila DD benar-benar terlibat kerjasama di negara tersebut,” tambahnya.
Untuk kunjungan di Jerman, Ahmad menerangkan agenda kegiatan yang dilakukan sama halnya dengan kunjungannya di Inggris seperti Berdiskusi dengan universitas di Jerman terkait kerja sama penyelenggaraan beasiswa, mengunjungi Komunitas Muslim Indonesia di Jerman.
Sama halnya dengan di Inggris, komunitas muslim tersebut menyambut baik dan bersedia mendukung dan membantu pelaksanaan program DD. Bahkan, sekembalinya dari Inggris dan Jerman, ia mengaku telah menerima banyak pesan melalui email yang berisi kesediaan komunitas muslim di dua negara itu dalam membantu DD bila terlibat kerjasama di masing-masing negara.
“Intinya mereka siap membantu, jika DD benar-benar ingin beraktivitas di masing-masing negara mereka,” pungkasnya. (uyang/gie/chogah)
“Tujuan utamanya, D D ingin memperluas jaringan kerjasama di Eropa,” terang Ahmad Juwaini.
Ia menuturkan, penawaran kerjasama yang nantinya akan diperluas terkait dengan penyelenggaraan beasiswa untuk jenjang magister. Selain itu, dalam kunjungan tersebut juga sekaligus mempelajari negara daerah mana yang paling tepat untuk membuka cabang DD di wilayah Eropa.
“Jadi ada 2 misi, pendekatan beasiswa dan lihat-lihat kemungkinan membuka cabang DD di Eropa. Baik di Inggris maupun di Jerman,” jelasnya.
Selama sepekan di Inggris, Ahmad berkunjung ke Durham University dan Oxford University untuk membicarakan tujuan utama DD berkunjung. Di sana, ia bertemu dengan pihak universitas dengan ditemani Ganjar Widhiyoga, alumni Beastudi Etos DD yang sedang mengenyam pendidikan tingkat magister di Durham Universitas.
Selama di Durham University, Ahmad berdiskusi mengenai model kerjasama, layanan-layanan yang nantinya akan didapatkan bila DD menjalin kerja sama, kemudian pembiayaan yang mungkin didapatkan.
Saat berkunjung ke Oxford University, kegiatan yang dilakukan sama halnya dengan yang dilakukan di Durham University. Mendiskusikan hal yang sama, menyampaikan keinginan DD tentang kemungkinan-kemungkinan yang bisa dilakukan.
“Pergi ke Oxford University misinya sama. Karena sebelumnya pihak Oxford pernah bertemu saya di Jakarta,” cetusnya.
Perjalanan berlanjut ke Newcastle, Inggris untuk bersilaturahmi dengan Komunitas Muslim Indonesia di sana. Dalam kunjungannya tersebut, ia diminta untuk presentasi terkait dengan DD dihadapan komunitas di sana.
“Sambil memperkenalkan DD, saya menceritakan sejarah, program-program yang dijalankan oleh DD,” jelasnya.
Menurutnya, respon positif begitu terlihat setelah ia mempresentasikan tentang DD. Komunitas muslim tersebut menyambut baik, saat Ahmad membicarakan misi-misinya terkait kunjungannya ke wilayah Eropa.
“Mereka juga mau mendukung bahkan menawarkan bantuan, bila DD benar-benar terlibat kerjasama di negara tersebut,” tambahnya.
Untuk kunjungan di Jerman, Ahmad menerangkan agenda kegiatan yang dilakukan sama halnya dengan kunjungannya di Inggris seperti Berdiskusi dengan universitas di Jerman terkait kerja sama penyelenggaraan beasiswa, mengunjungi Komunitas Muslim Indonesia di Jerman.
Sama halnya dengan di Inggris, komunitas muslim tersebut menyambut baik dan bersedia mendukung dan membantu pelaksanaan program DD. Bahkan, sekembalinya dari Inggris dan Jerman, ia mengaku telah menerima banyak pesan melalui email yang berisi kesediaan komunitas muslim di dua negara itu dalam membantu DD bila terlibat kerjasama di masing-masing negara.
“Intinya mereka siap membantu, jika DD benar-benar ingin beraktivitas di masing-masing negara mereka,” pungkasnya. (uyang/gie/chogah)
0 komentar:
Posting Komentar