SERANG, DDBanten – Dompet Dhuafa sebagai lembaga non profit yang berorientasi pada kegiatan pemberdayaan secara global senantiasa melakukan terobosan demi tercapainya tujuan mewujudkan masyarakat berdaya yang bertumpu pada sumber daya lokal melalui sistem yang berkeadilan. Hal yang sama pun dilakukan oleh jejaring DD seperti Makmal Pendidikan, sebuah laboratorium pendidikan yang berusaha menjawab kebutuhan peningkatan kualitas guru dan sekolah melalui pelatihan guru, pendampingan, dan forum Sahabat Guru Indonesia (SGI).
Dengan tujuan meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran serta mengurai permasalahan sehari-hari dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa menggelar Talk Show & Public Training di Aula RS Sari Asih Serang, Banten, Rabu (28/5/2014). “Acara ini sekaligus untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh di bulan Mei,” ujar Adi Winarno, Ketua Pelaksana acara.
Acara yang bertajuk Kelas Pengusung Kebangkitan Pendidikan Indonesia ini dihadiri sekitar 300 pengajar di Banten dan dibagi ke dalam beberapa sesi. Dr. Zaim Uchrowi, MDM didapuk untuk mengisi sesi keynote speech. Zaim mengatakan bahwa dalam mendidik, para guru harus melakukan pendekat hati kepada peserta didiknya.
Acara ini menjadi istimewa dengan dibagikannya buku Bagaimana Ini Bagaimana Itu yang disusun oleh Tim Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa. Buku ini memuat pengalaman para pendamping sekolah dari Makmal Pendidikan yang ditugaskan di tempat-tempat terpencil, seperti cerita Ahmad Fauzan yang bertugas di Timika Papua. “Buku ini berisikan kisah-kisah inspiratif dari kawan-kawan pendamping sekolah. Di buku ini dijelaskan bagaimana mereka menyelesaiakn berbagai persoalan di sekolah, seperti menyemangati murid yang suka membolos, tidak punya motivasi belajar, sampai bagaimana memanfaatkan alam sekitar sebagai media belajar,” jelas Adi di sela-sela acara.
Bedah buku yang dipandu oleh Akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten, Boyke Pribadi ini berlangsung meriah. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta yang ingin bertanya kepada dua kontributor buku Bagaimana Ini Bagaimana Itu yang turut hadir di acara ini. Bahkan beberapa peserta mengungkapkan rasa terima kasihnya melaui akun social media pribadi mereka masing-masing. “Terima kasih @makmalDD @ddbanten untuk acara yang luar biasa dan buku2nya. Semoga terus besinar dlam mengembangkan pendidikan di Indonesia,” tulis @NadziefA melalui akun Twitternya. Demikian juga dengan Mila Nahrun Darussalam yang menulis di kolom komentar Facebook Dompet Dhuafa Banten, “Bersyukur sekali bisa ikut acara yang bermanfaat ini.”
Rangkaian acara ini ditutup dengan public training yang dibawakan oleh duet Direktur Sekolah Guru Indonesia Agung Pardini dan Trainer Pendidikan Zayd Sayfullah. Kedua tokoh ini mengajak peserta untuk menjadi guru inspiratif, yaitu sosok guru yang bisa merangkul murid-muridnya dan dikenang sepanjang masa. [DD-Chogah]
Dengan tujuan meningkatkan kualitas guru dalam pembelajaran serta mengurai permasalahan sehari-hari dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa menggelar Talk Show & Public Training di Aula RS Sari Asih Serang, Banten, Rabu (28/5/2014). “Acara ini sekaligus untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh di bulan Mei,” ujar Adi Winarno, Ketua Pelaksana acara.
Acara yang bertajuk Kelas Pengusung Kebangkitan Pendidikan Indonesia ini dihadiri sekitar 300 pengajar di Banten dan dibagi ke dalam beberapa sesi. Dr. Zaim Uchrowi, MDM didapuk untuk mengisi sesi keynote speech. Zaim mengatakan bahwa dalam mendidik, para guru harus melakukan pendekat hati kepada peserta didiknya.
Acara ini menjadi istimewa dengan dibagikannya buku Bagaimana Ini Bagaimana Itu yang disusun oleh Tim Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa. Buku ini memuat pengalaman para pendamping sekolah dari Makmal Pendidikan yang ditugaskan di tempat-tempat terpencil, seperti cerita Ahmad Fauzan yang bertugas di Timika Papua. “Buku ini berisikan kisah-kisah inspiratif dari kawan-kawan pendamping sekolah. Di buku ini dijelaskan bagaimana mereka menyelesaiakn berbagai persoalan di sekolah, seperti menyemangati murid yang suka membolos, tidak punya motivasi belajar, sampai bagaimana memanfaatkan alam sekitar sebagai media belajar,” jelas Adi di sela-sela acara.
Bedah buku yang dipandu oleh Akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten, Boyke Pribadi ini berlangsung meriah. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta yang ingin bertanya kepada dua kontributor buku Bagaimana Ini Bagaimana Itu yang turut hadir di acara ini. Bahkan beberapa peserta mengungkapkan rasa terima kasihnya melaui akun social media pribadi mereka masing-masing. “Terima kasih @makmalDD @ddbanten untuk acara yang luar biasa dan buku2nya. Semoga terus besinar dlam mengembangkan pendidikan di Indonesia,” tulis @NadziefA melalui akun Twitternya. Demikian juga dengan Mila Nahrun Darussalam yang menulis di kolom komentar Facebook Dompet Dhuafa Banten, “Bersyukur sekali bisa ikut acara yang bermanfaat ini.”
Rangkaian acara ini ditutup dengan public training yang dibawakan oleh duet Direktur Sekolah Guru Indonesia Agung Pardini dan Trainer Pendidikan Zayd Sayfullah. Kedua tokoh ini mengajak peserta untuk menjadi guru inspiratif, yaitu sosok guru yang bisa merangkul murid-muridnya dan dikenang sepanjang masa. [DD-Chogah]
0 komentar:
Posting Komentar