Minggu, 01 Juni 2014

Zakat for Global Welfare

Diposting pada label:


Pendiri dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa (DD) Parni Hadi menyatakan zakat bisa menjadi sarana untuk membangun dunia baru yang lebih sejahtera dan berkeadilan jika dikelola dengan manajemen kenabian (prophetic managemnent), meneladani empat perilaku mulia Rasulullah Saw. yakni siddiq (jujur), tabligh (disampaikan dengan cara mendidik), amanah (dapat dipertanggungkawabkan), dan fatanah (dengan kearifan).

Berbicara di konferensi World Zakat Forum di New York, Kamis, 29 Mei, Parni menyatakan potensi zakat di dunia Islam sangat besar, tapi belum dimanfaatkan. Sebagai contoh, menurut BAZNAS, Indonesia memiliki potensi zakat sebesar Rp 270 triliun per tahun dan dari jumlah itu baru sekitar 1 persen saja yang sudah terkumpulkan.

Ia berpendapat sosialiasi tentang zakat sebagai salah satu rukun Islam perlu digalakkan dengan mengingat perintah Allah dalam Surah Al Baqarah: "Dirikanlah shalat dan tunaikan zakat". Perintah untuk shalat dan berzakat disebut secara berturutan sebanyak lima kali dalam surah yang sama.

"Ini adalah two in one," kata Parni yang menafsirkan shalat seseorang belum sempurna jika tanpa diikuti dengan melaksanakan membayar zakat bagi yang mampu (muzaki).

Konferensi selama dua hari, 28-29 Mei itu dihadiri oleh sekitar 60 peserta, yang terdiri dari pengurus lembaga amil zakat, antara lain dari Indonesia, Malaysia, India, Amerika Serikat, Bosnia, Sudan, Pakistan dan IDB (Bank Pembangunan Islam).

Konferensi yang dimulai sehari setelah peringatan Isra Mikraj ini diprakarsai oleh Baznas dan DD bekerjasama dengan Nusantara Foundation, New York, pimpinan Ustadz Shamsi Ali, asal Sulawesi Selatan. [*]


0 komentar:

Posting Komentar

Berita Terbaru