Indonesia menempati urutan keempat penyakit Tuberculosis (TB) di dunia setelah Cina, India dan Afrika Selatan. Hal tersebut diungkapkan oleh Manajer Pengembangan Program LKC Dompet Dhuafa Masyitoh dalam Pelatihan Kader TB yang diselenggarakan di Kopertais pada Jumat (22/3) lalu.
“Satu penderita TB dapat menularkan kepada 10 penderita lainnya melalui kuman yang ada pada dahak. Meski TB ini penyakit yang menularkan, tapi ia dapat disembuhkan dengan berobat yang teratur,” kata Masyitoh.
Ia juga menegaskan, fungsi dari kader pelatihan TB adalah untuk memberitahukan kepada masyarakat luas bahwa TB adalah penyakit yang bisa disembuhkan, bukan penyakit kutukan atau penyakit guna-guna.
“Diharapkan dengan semakin banyaknya masyarakat yang terlibat dalam kader TB nantinya semakin banyak masyarakat yang paham akan TB dan tidak paranoid,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Bagian Layanan Medik LKC Dompet Dhuafa dr. Arum Puspitasari dalam sambutannya menjelaskan, tujuan diadakannya kader pelatihan ini adalah untuk merekrut masyarakat untuk bekerja sama dalam program pemberantasan TB di masyarakat. “Membentuk kader atau relawan yang mau membantu mencari pasien-pasien TB di masyarakat dan membantu mengawasi pengobatan pasien agar berhasil sampai sembuh,” ujarnya.
Selain itu ia juga mengharapkan para kader dapat membantu terlaksananya program pengobatan TB di LKC Dompet Dhuafa yang sudah bekerja sama dengan Subdit TB Kemenkes RI. “Sehingga masyarakat paham, bahwa TB adalah penyakit yang bisa disembuhkan dengan pengobatan yang teratur,” tandasnya kepada peserta pelatihan yang hadir dari wilayah Cinere, Ciputat dan Tangerang. [Dian Mulyadi/ Chogah]
Sumber: dompetdhuafa.org
0 komentar:
Posting Komentar