TANGERANG SELATAN, DDBanten — Lembaga Zakat Dompet Dhuafa mengirim puluhan dai ke pelosok negeri dan mancanegara selama bulan Ramadhan 1435 Hijriah. Mereka adalah para dai yang tergabung dalam Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa).
“Ada sekitar 48 dai. Mereka akan melakukan dakwah dan sebagai duta zakat agar gerakan zakat semakin tersiarkan,” ungkap Manager Cordofa, Ahmad Fauzi Qosim pada Sabtu, (28/6) di Tangerang Selatan.
Melalui program Bina Sahabat Pedalaman, para dai akan dikirim ke daerah perbatasan, pedalaman, marginal, dan minoritas di 10 daerah, seperti Mentawai, Bangka Belitung, Sinabung, Toraja, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua dalam misi dakwah transformatif dengan target 30.000 penerima manfaat.
Peran dai Cordofa, ungkap Fauzi, tidak hanya sekedar berdakwah dengan lisan, tetapi juga berusaha untuk dapat menjadi problem solver (penyelesai masalah) umat di tempatnya bermukim. “Mereka juga harus bisa memberikan solusi dan jalan keluar atas masalah-masalah yang dihadapi umat. Mereka memberdayakan masyarakat juga,” terangnya.
Terkait dakwah ke mancanegara, para dai akan dikirimkan ke 12 negara, yakni Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, Australia, Selandia Baru, dan Timor Leste.
Selama kurang lebih sebulan, mereka melakukan dakwah syiar Islam terutama mengenai zakat di lokasi penempatan. “Selain target masyarakat lokal di negara bersangkutan mengenal Islam rahmatan lil alamin khas nusantara, juga bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di sana,” jelas Fauzi.
Selain dua program tersebut, Cordofa juga menggelar program di lokasi pasca bencana seperti Sinabung, Kelud, dan Manado. Dengan mengusung tema “Indonesia Move On, Bangkit untuk Lebih Baik Pasca Bencana”, program tersebut diisi dengan aktivitas jambore santri siaga, festival anak saleh dan tablig serta zikir akbar.
Tidak ketinggalan di kawasan perkotan Jabodetabek, Cordofa mengerahkan 15 dai untuk mengisi kajian di perkantoran, majelis taklim, perumahan, media, dan komunitas.
Sebagai salah satu asosiasi dai yang resmi dibentuk pada tahun 2012, Cordofa telah memiliki anggota sebanyak 275 dai di seluruh Indonesia. Mereka menjadi jaringan dakwah yang dimiliki Dompet Dhufa dalam pemberdayaan masyarakat baik di Indonesia dan mancanegara.
Para dai yang memiliki kapasitas mumpuni direkrut melalui seleksi yang ketat. Setelah terseleksi mereka menjalani karantina, orientasi, dan pelatihan. Hal tersebut sebagai persiapan mereka berdakwah di berbagai penjuru tanah air dan mancanegara. (gie)
“Ada sekitar 48 dai. Mereka akan melakukan dakwah dan sebagai duta zakat agar gerakan zakat semakin tersiarkan,” ungkap Manager Cordofa, Ahmad Fauzi Qosim pada Sabtu, (28/6) di Tangerang Selatan.
Melalui program Bina Sahabat Pedalaman, para dai akan dikirim ke daerah perbatasan, pedalaman, marginal, dan minoritas di 10 daerah, seperti Mentawai, Bangka Belitung, Sinabung, Toraja, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua dalam misi dakwah transformatif dengan target 30.000 penerima manfaat.
Peran dai Cordofa, ungkap Fauzi, tidak hanya sekedar berdakwah dengan lisan, tetapi juga berusaha untuk dapat menjadi problem solver (penyelesai masalah) umat di tempatnya bermukim. “Mereka juga harus bisa memberikan solusi dan jalan keluar atas masalah-masalah yang dihadapi umat. Mereka memberdayakan masyarakat juga,” terangnya.
Terkait dakwah ke mancanegara, para dai akan dikirimkan ke 12 negara, yakni Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, Australia, Selandia Baru, dan Timor Leste.
Selama kurang lebih sebulan, mereka melakukan dakwah syiar Islam terutama mengenai zakat di lokasi penempatan. “Selain target masyarakat lokal di negara bersangkutan mengenal Islam rahmatan lil alamin khas nusantara, juga bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di sana,” jelas Fauzi.
Selain dua program tersebut, Cordofa juga menggelar program di lokasi pasca bencana seperti Sinabung, Kelud, dan Manado. Dengan mengusung tema “Indonesia Move On, Bangkit untuk Lebih Baik Pasca Bencana”, program tersebut diisi dengan aktivitas jambore santri siaga, festival anak saleh dan tablig serta zikir akbar.
Tidak ketinggalan di kawasan perkotan Jabodetabek, Cordofa mengerahkan 15 dai untuk mengisi kajian di perkantoran, majelis taklim, perumahan, media, dan komunitas.
Sebagai salah satu asosiasi dai yang resmi dibentuk pada tahun 2012, Cordofa telah memiliki anggota sebanyak 275 dai di seluruh Indonesia. Mereka menjadi jaringan dakwah yang dimiliki Dompet Dhufa dalam pemberdayaan masyarakat baik di Indonesia dan mancanegara.
Para dai yang memiliki kapasitas mumpuni direkrut melalui seleksi yang ketat. Setelah terseleksi mereka menjalani karantina, orientasi, dan pelatihan. Hal tersebut sebagai persiapan mereka berdakwah di berbagai penjuru tanah air dan mancanegara. (gie)
0 komentar:
Posting Komentar